Disdik Makassar Evaluasi Sistem SPMB 2025, Perpanjang Pendaftaran Jalur Domisili

IMG 20250630 WA0081 copy 480x535

Makassar, Netral.co.id — Dinas Pendidikan Kota Makassar melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 menyusul keluhan masyarakat soal lambannya akses ke portal pendaftaran.

Lonjakan jumlah pendaftar yang mengakses situs secara bersamaan membuat sistem sempat melambat. Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Achi Soleman, menyatakan pihaknya merespons cepat gangguan teknis tersebut dengan memperpanjang masa pendaftaran jalur domisili untuk jenjang SD dan SMP.

“Langkah ini kami ambil agar hak masyarakat untuk memperoleh pendidikan tidak terhambat oleh persoalan teknis,” kata Achi, Senin, 30 Juni 2025.

Menurut Achi, perlambatan akses disebabkan beban ganda sistem karena berbarengannya proses pendaftaran dan pengumuman untuk dua jenjang pendidikan.

“Overload terjadi karena penerimaan murid baru SMP bersamaan dengan pengumuman jalur domisili SD. Ini membuat sistem melambat, tapi tetap berjalan,” ujarnya.

Pendaftaran Dibuka 24 Jam, Verifikasi Jam Kerja

Dinas Pendidikan tetap membuka pendaftaran daring selama 24 jam, sementara verifikasi dokumen dilakukan oleh operator sekolah pada jam kerja, pukul 08.00 hingga 16.00 WITA.

Jika kendala teknis belum teratasi, pendaftaran jalur domisili yang awalnya dijadwalkan hingga 3 Juli 2025, akan diperpanjang hingga 4 Juli 2025. Jalur domisili sendiri menampung kuota sebanyak 14.814 siswa.

Setelah itu, pendaftaran akan dilanjutkan untuk jalur afirmasi, mutasi, dan prestasi secara bertahap. Adapun jalur pendaftaran telah ditetapkan sesuai Permendikbudristek Nomor 3 Tahun 2025, yakni:

SD: domisili, afirmasi, dan mutasi

SMP: domisili, afirmasi, mutasi, dan prestasi

“Dalam juknis tidak ada jalur solusi. Semua jalur yang sah sudah kami sosialisasikan,” tegas Achi.

Antisipasi Server dan Posko Bantuan Masyarakat

Disdik Makassar juga telah bekerja sama dengan Diskominfo untuk memperkuat kapasitas server, namun lonjakan akses dari dua jenjang tetap menyebabkan sistem terbebani.

Sebagai solusi, Disdik membuka tiga jenis layanan pendampingan:

Link pengaduan daring

Helpdesk operator sekolah

Barcode layanan digital di tiap sekolah

“Kami tidak membuka posko khusus, tapi di semua sekolah sudah tersedia barcode layanan dan operator siap membantu,” ujar Achi.

Tegas Soal Calo dan Pungli

Achi menekankan seluruh proses SPMB dilakukan secara transparan dan bebas pungli. Ia mengimbau masyarakat agar tidak mempercayai oknum yang menawarkan jalur belakang.

“Kami tegaskan, tidak ada jalur calo, tidak ada bayar-bayar. Semua bisa dipantau masyarakat,” katanya.

Gangguan teknis tahun ini, kata Achi, menjadi bahan evaluasi penting bagi penyempurnaan sistem SPMB di tahun-tahun mendatang.

“Kami sudah mengurai proses pendaftaran agar tidak serempak, tapi tahun ini tetap overload. Ini jadi pembelajaran untuk perbaikan ke depan,” tutupnya.

Comment