Netral.co.id, – Sistem otoriter kepemimpinan sang Presiden menjadikan Korea Utara dikenal sebagai negara selalu memiliki kisah unik dan aneh.
Mulai dari larangan perayaan natal, peraturan memotong rambut, hingga hukuman mati jika membaca al kitab.
Selain itu, ternyata masih ada fakta yang bikin bergidik ngeri. Siapa sangka mayat manusia di negara Korea Utara ternyata tidak dimakamkan dengan layak tapi justru diolah jadi pupuk?
Menurut Daily Mirror pada Selasa (31/3/2020), Korea Utara dilaporkan menggunakan mayat manusia untuk dijadikan pupuk tanaman.
Laporan itu menyebut bahwa mayat manusia sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.
Mayat yang digunakan konon, adalah tahanan politik yang meninggal di tahanan.
Tindakan mengerikan ini dilakukan di seluruh negeri, bahkan di daerah pegunungan dan membuatnya bisa cepat panen baru-baru ini.
Klaim gila itu diungkapkan oleh seorang mantan tahanan yang selamat dari kamp konsentrasi di Kaechon.
Kim-Il-Soon nama samarannya mengatakan, “Tanahnya sangat subur, dan pertaniannya berhasil di sana karena tubuh manusia yang terkubur berfungsi sebagai pupuk alami.”
“Beberapa penjaga mengatakan, bahwa mereka harus mengubur mayat secara merata di seluruh tanah hingga membuahi seluruh area,” katanya seperti dilansir dari Serambinews.
“Salah satunya mereka juga menguburnya di pegunungan,” jelasnya.
“Suatu hari ada anak sedang kencing di pegunungan dan melihat tangah mecuat mereka lupa untuk menguburnya dengan benar,” paparnya.
Kim-Il-Soon secara terang-terangan berani membongkar semuanya kepada Komite Hak Asasi di Korea Utara (HRNK).
Dia menjelaskan, setelah berhasil melarikan diri dan kini berada di Korea Selatan.
Bukti nyata semakin jelas setelah, petugas mencatat bahwa camp penjara itu juga tidak memiki tempat kremasi melalui citra satelit.
Greg Scarlatoiu direktur eksekutif HRNK mengatakan, kesaksian baru ini berfungsi mengingatkan kita bahwa di tengah pandemi ini tidak ada kelonggaran dari rezim Kim.
“Ini adalah rezim yang melestarikan dirinya dengan melakukan tindakan kejam yang tak terbayangkan kepada rakyatnya,” katanya.
“Ketika dunia sedang berjuang untuk mengatasi krisis kesehatan akibat Covid-19, rezim Kim terus melakukan kejahatan terhadap manusia, sangat brutal menjadikan rakyatnya sendiri sebagai korban,” jelasnya
Dalam laporan terbaru di camp HNRK, menggambarkan bagaimana tahanan yang sudah mati dibaringkan di lubang yang dangkal. Kemudian dikubur dengan buru-buru, dan ditutupi lapisan tanah yang tipis.
Namun, jika yang mati banyak, mereka akan menggali lubah sebesar tanah, dan memasukan semua mayatnya bersamaan di dalam sana.
Kemudian di atas tanah dijadikan ladang hasilnya seperti sayuran yang ditanam seperti lobak, bayam dan kubis, akan diberikan kepada penjaga kamp dan keluarga mereka.
Comment