Jakarta, Netral.co.id – Gelombang unjuk rasa nasional pada Agustus 2025 telah menimbulkan kerusakan masif terhadap sejumlah gedung pemerintahan di berbagai kota di Indonesia.

37 gedung DPRD dan fasilitas publik lainnya dilaporkan rusak atau dibakar di berbagai provinsi termasuk Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.

Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, DPRD Kota Makassar, serta gedung legislatif di Bandung, Pekalongan, dan Surakarta menjadi sasaran utama aksi anarkis.

Di Makassar, sebanyak 4 orang tewas akibat terjebak dalam kebakaran gedung DPRD Sulsel, sedangkan beberapa lainnya luka-luka saat melompat keluar gedung.

Secara nasional, protes telah menyebabkan setidaknya 5 kematian (termasuk sopir ojek online di Jakarta dan pekerja birokrasi di kota lain), dan puluhan orang terluka akibat bentrokan dan kebakaran.

Beberapa sumber memperkirakan kerugian akibat kebakaran gedung, kendaraan dinas, dan fasilitas hukum mencapai triliunan rupiah di tingkat lokal, sementara estimasi nasional belum tersedia secara lengkap.

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan pencabutan tunjangan mewah anggota DPR dan pembekuan perjalanan dinas luar negeri sebagai respons atas badai protes.

Pemerintah juga mengerahkan aparat TNI/Polri untuk menjaga stabilitas dan meminta platform media sosial seperti TikTok dan Meta memperketat penyebaran konten provokatif.

Demonstrasi dan aksi vandalisme terjadi tidak hanya di Jakarta dan Makassar, tetapi merambah kota-kota besar seperti Bandung, Surabaya, Medan, Solo, Jambi, dan bahkan Bali.

Di Surakarta (Solo), massa membakar gedung DPRD kota hingga pagi hari. Di Bandung, rumah jabatan dan kantor pemerintahan juga dibakar massa.