Makassar, Netral.co.id – Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menghadiri Launching Unhas Migrant Service Centre (MSC) yang dirangkaikan dengan Kuliah Umum Menteri Pemberdayaan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, di Ballroom Unhas Hotel & Convention, Rabu (13/11/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah strategis Universitas Hasanuddin (Unhas) dalam memperkuat peran perguruan tinggi untuk melindungi dan memberdayakan pekerja migran Indonesia, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Dalam kuliah umumnya, Menteri Mukhtarudin menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Unhas atas inisiatif pembentukan MSC yang dinilainya sejalan dengan visi pemerintah dalam mempersiapkan SDM unggul menghadapi tantangan ketenagakerjaan global.
“Kesan pertama saya luar biasa. Ini kali pertama saya datang ke Unhas, dan saya melihat semangat luar biasa dari mahasiswa serta seluruh civitas akademika,” ujar Menteri Mukhtarudin.
Kegiatan juga diisi dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Unhas dan Kementerian P2MI, serta pelepasan tiga calon pekerja migran asal Sulawesi Selatan ke Jepang sebagai simbol dukungan terhadap program perlindungan pekerja migran.
Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia kerja.
“Inisiatif ini bukan hanya tentang membuka peluang kerja, tapi juga memastikan pekerja migran kita terlindungi dan dihargai di manapun mereka berada,” ungkapnya.
“Makassar mendukung penuh hadirnya pusat layanan seperti ini. Dengan kolaborasi lintas sektor, kita bisa menyiapkan SDM berdaya saing global tanpa melupakan nilai kemanusiaan,” tambah Aliyah Mustika Ilham.
Acara berlangsung khidmat dan penuh semangat kolaborasi, dihadiri oleh sejumlah pejabat pusat, akademisi, serta perwakilan instansi daerah dan mitra internasional.
Peluncuran Unhas Migrant Service Centre menandai komitmen bersama dalam memperkuat perlindungan pekerja migran Indonesia dan memperluas akses pendidikan serta pelatihan menuju pasar kerja global.

Comment