Abdul Hayat Harap Kolaborasi Stakeholder untuk Penurunan Stunting di Sulsel

Sekprov Sulsel, Abdul Hayat saat tanda tangan komitmen percepatan penurunan stunting di Sulsel

Sekprov Sulsel, Abdul Hayat saat tanda tangan komitmen percepatan penurunan stunting di Sulsel. Dok Humas Pemprov Sulsel.

Netral.co.id, Makassar – Sekertaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Hayat berharap kolaborasi seluruh stakeholder sama-sama bergerak untuk percepatan penurunan stunting di Sulsel.

Khusus untuk pemerintah provinsi Sulsel sendiri sebagai support sistem pemerintah pusat akan terus mengawal program nasional di Sulsel.

“Salah satu keberhasilan provinsi adalah bagaimana berhasil mengawal program nasional di daerahnya. Terutama bagaimana penurunan stunting sesuai target BKKBN Perwakilan Sulsel,” ungkap Abdul Hayat dalam sambutannya, di acara rekonsiliasi stunting tingkat provinsi, Selasa, 21 Juni 2022.

Target turun hingga 4 persen angka stunting di Sulsel, bukan tidak mungkin kata Abdul Hayat namun, dibutuhkan kerja keras dan koordinasi dari semua pihak, terutama pemerintah kabupaten sampai ke pemerintah di RT, RT bahkan pasangan suami-istri yang baru menikah.

“Kalau semua target tadi tercapai di 2024 maka harus ada gagasan yang dilakukan secara lebih awal kepada seluruh kabupaten kota se-Sulsel. Ini bukan kerja gampang karena banyak variabel yang harus di ikut,” jelas Mantan Direktur Kemensos RI itu.

Baca Juga: Abdul Hayat Ajak Stakeholder Sama-sama Resmikan Asrama Mahasiswa Nusantara

Pendampingan khusus pun harus dilakukan kepada pasangan suami-istri baru menikah, pendampingan terhadap keluarga pemilik bayi stunting. Serta yang paling penting, bagaimana mengubah pola hidup atau kebiasaan masyarakat di daerah-daerah.

“Saya kira perlu ada pendampingan secara khusus baik dari pemerintah provinsi maupun dari pusat. Supaya kita saling mengetahui kebutuhan masing-masing di setiap daerah, harus dilakukan pengaturan pola asuh di masyarakat kita dan itu perlu dilakukan dilakukan penghayatan,” urainya.

Menurut Abdul Hayat, masyarakat Indonesia pada umumnya selalu mengutamakan makanan apapun itu untuk bapaknya. Contoh apabila lauknya ayam, maka daging, hati dan semua intin dari ayam ada di makanan bapaknya.

“Kalau mau makan harus menunggu bapaknya dulu baru bisa makan, karena semua intinya, kalau itu ayam disitu ada hatinya, danginnya sementara kaki dan lainnya ada di luarnya, nah padahal harusnya itu untuk anak, bapak ya sudahlah,” tutur Ketua Pemuda Panca Marga Sulsel itu.

Baca Juga: Abdul Hayat Harap High Meeting Pemprov, BI dan Bank Sulselbar Diterapkan di Daerah

Sementara itu, Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh hadirin khususnya bapak Abdul Hayat selaku Sekprov Sulsel.

“Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada bapak Sekprov Sulsel (Abdul Hayat) atas kehadiran dan supportnya atas kegiatan penurunan stunting di Sulawesi Selatan,” kata Andi Ritamariani dalam sambutannya di Hotel Swiss Bell, Makassar, 21 Juni 2022.

Menurut dia, untuk mencapai semua target tersebut diperlukan upaya nyata terutama untuk mencapai target 4 persen di 2024.

“Dibutuhkan pendampingan dari pihak keluarga yang melahirkan bayi stunting dan harus dilakukan pendampingan terhadap pengantin baru dalam hal ini perbaikan nutrisi,” jelasnya.

Comment