NETRAL.CO.ID, – Ratusan petani Enrekang kompak pukul mundur aparat kepolisian dengan batu. Lantaran pihak kepolisian dianggap menghentikan paksa aksi demonstrasi Aliansi Masyarakat Massenrempulu (AMM).
Ketua AMM, Zulfikar mengaku, kekompakan masyarakat melakukan penyerangan terhadap aparat kepolisian bukan tanpa dasar. Pasalnya, pihak kepolisian ingin melakukan bubar paksa aksi demonstrasi pihaknya.
“Kami masa aksi pernah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Sulsel terkait Hak Guna Usaha (HGU) PT. Perkebunan Nusantara,” ungka Zulfikar, Senin 7 Maret 2022.
Hasil RDP tersebut PT. Perkebunan Nusantara dinyatakan beroperasi secara Ilegal sejak tahun 2017 hingga hari ini. Olehnya itu, pihaknya menuntut PT. Perkebunan Nusantara segera berhenti beroperasi.
Zulfikar menyangkan, penggusuran merupakan sebuah kekeliruan. Pasalnya, tanah yang menjadi hak kelola ratusan petani, dialihfungsikan menjadi hak kelola PT. Perkuburan Nusantara.
“Penggusuran merubah tanah kelola tani menjadi tanah kelola PT. Perkebunan Nusantara. Pemerintah semestinya lebih memperhatikan nasib masyarakat tani ketimbang PT. Perkebunan Nusantara,” tegas Zulfikar.
Zulfikar menjelaskan, jika operasi penggusuran tersebut dilakukan, maka akan ada rumah warga setempat yang ikut tergusur.
“Jika itu jadi maka akan ada lagi sebagian rumah warga yang akan di gusur demi kelancaran operasi PT. Perkebunan Nusantara. Karna itu masyarakat bertindak tegas dalam aksi penolakan ini,” tutupnya.
Comment