Sekda Sulsel Hadiri Milad I PALASARA Indonesia, Tekankan Integritas dan Pengabdian Budaya

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menghadiri peringatan Milad I (pertama) PALASARA Indonesia yang dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PALASARA Indonesia 2025.

Jufri Rahman, menghadiri peringatan Milad I (pertama) PALASARA Indonesia yang dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PALASARA Indonesia 2025. (Foto: Netral.co.id/F.R).

Makassar, Netral.co.id – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menghadiri peringatan Milad I (pertama) PALASARA Indonesia yang dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PALASARA Indonesia 2025.

Kegiatan tersebut mengusung tema “Palasara, Berkhidmat untuk Adat dan Budaya, Berkontribusi untuk Negeri” dan berlangsung di Hotel Four Points Makassar, Minggu malam, 21 Desember 2025.

Pada kesempatan tersebut, Sekda Sulsel Jufri Rahman juga dianugerahi lencana sebagai Dewan Pakar PALASARA Indonesia, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan peran aktifnya dalam mendukung pelestarian adat dan budaya di Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya, Jufri Rahman menegaskan bahwa momentum Milad I bukan sekadar peringatan usia organisasi, melainkan ruang refleksi untuk menilai sejauh mana PALASARA Indonesia telah mengambil peran strategis dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurutnya, sejak didirikan, PALASARA Indonesia hadir dengan semangat pengabdian, kepedulian sosial, serta komitmen kebangsaan yang kuat.

Nilai-nilai tersebut harus terus dijaga dan diaktualisasikan dalam setiap langkah organisasi, seiring dengan tantangan sosial dan kebangsaan yang terus berkembang.

Pengukuhan pengurus DPP PALASARA Indonesia, lanjut Jufri Rahman, menandai awal tanggung jawab baru yang tidak sekadar bersifat struktural, tetapi juga moral dan sosial.

“Amanah ini mengandung harapan besar agar PALASARA Indonesia semakin solid, adaptif, dan responsif terhadap dinamika sosial, kemanusiaan, serta tantangan kebangsaan yang terus berkembang. Kepada seluruh pengurus yang baru dikukuhkan, saya mengucapkan selamat dan sukses,” ucap Jufri Rahman.

Ia berharap seluruh pengurus menjalankan amanah dengan integritas, kerja kolektif, serta semangat gotong royong. Menurutnya, organisasi yang kuat tidak hanya dibangun oleh gagasan besar, tetapi oleh konsistensi kerja, keteladanan sikap, dan keberpihakan nyata kepada masyarakat.

Ke depan, PALASARA Indonesia dituntut untuk terus memperkuat jejaring, meningkatkan kapasitas kelembagaan, serta menghadirkan program-program yang berdampak langsung dan berkelanjutan. Sinergi dengan pemerintah, masyarakat sipil, dunia usaha, serta seluruh elemen bangsa menjadi kunci agar organisasi ini tetap relevan dan memberi manfaat luas.

“Akhir kata, saya mengajak seluruh keluarga besar PALASARA Indonesia untuk menjadikan momentum milad dan pengukuhan ini sebagai titik tolak penguatan komitmen, persatuan, dan pengabdian. Semoga PALASARA Indonesia senantiasa diberi kekuatan untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi Indonesia yang lebih adil, berdaya, dan bermartabat,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PALASARA Indonesia, Andi Rusdianto Thalib Karaeng Dada Daeng Makleko, menjelaskan bahwa PALASARA merupakan singkatan dari Perhimpunan Agung Lembaga Adat Sulawesi Selatan dan Barat.

Ia menyampaikan bahwa PALASARA hadir sebagai rumah besar bagi seluruh lembaga adat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, dengan tujuan menjaga kelestarian adat tanpa mendominasi satu identitas tertentu.

“Karena di PALASARA yang utama bukan siapa dan dari mana asal kita, tetapi apa yang kita jaga bersama,” ujarnya.

Menurutnya, PALASARA merupakan organisasi yang independen dan tidak berada di bawah naungan organisasi atau identitas adat tertentu. Kendati demikian, independensi tersebut tidak dimaknai sebagai sikap tertutup.

“Independen bukan berarti berjalan sendiri. PALASARA membuka diri seluas-luasnya untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah, baik lintas provinsi maupun kabupaten dan kota,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa pengurus PALASARA bukanlah pemimpin adat, melainkan penjaga amanah leluhur yang kelak harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, kepala daerah, serta kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Untuk itu, mari kita jaga dan rawat PALASARA sebagai rumah besar yang teduh, yang menyatukan, serta memberikan manfaat nyata bagi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat,” tutupnya.

Comment