Sidrap Unjuk Kekuatan Pertanian di Era Syaharuddin Alrif, Panen IP300 Melesat

44284cb9 d74a 4879 89f5 2241db5a842e

Sidrap, Netral.co.id – Program Indeks Pertanaman (IP) 300 di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, mencatat capaian signifikan.

Pada Kamis, 4 Desember 2025, Bupati Syaharuddin Alrif memimpin panen perdana musim tanam IP300 di Desa Allakkuang, Kecamatan Maritengngae, dengan hasil mencapai rata-rata 7,5 ton per hektare.

Kegiatan ini turut dihadiri Ketua DPRD Sidrap Takyuddin Masse, para kepala OPD Pemkab Sidrap, jajaran Bank Sulselbar, dan PT Pupuk Indonesia. Hadir pula Camat Maritengngae Andi Surya Praja Hadiningrat, para lurah, kepala desa, PPL, ketua KTNA, Gapoktan, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta undangan lainnya.

“Hari ini, 4 Desember, kita melaksanakan panen dari Program IP300. Alhamdulillah, hasilnya sangat membanggakan dengan rata-rata mencapai 7,5 ton per hektare,” ujar Syaharuddin.

Dari lahan seluas 25 are, petani menghasilkan 1.469 kilogram gabah. Syaharuddin menyebut capaian tersebut sebagai bukti nyata bahwa intensifikasi pertanian melalui IP300 mampu meningkatkan produktivitas.

“Ini semua tentu berkat doa dan kerja keras kita bersama. Ayo terus berinovasi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat,” tambahnya.

Selain memimpin panen, Bupati juga memulai pengolahan sawah dan penanaman kembali sebagai bagian dari pola tanam berkesinambungan di wilayah tersebut.

Ia turut menyampaikan kabar baik terkait biaya produksi petani yang semakin ringan. “Harga pupuk saat ini turun sekitar 20%. Ini tentu sangat membantu petani untuk menekan biaya produksi,” jelasnya.

Syaharuddin menegaskan pemerintah daerah bersama Forkopimda akan terus mendukung pelaksanaan IP300 dan mendorong penataan pola tanam agar hasil panen semakin optimal.

“Saya ingin hasil panen kita betul-betul optimal. Pola tanam harus kita benahi agar pendapatan masyarakat semakin meningkat,” tegasnya.

Panen IP300 ini menunjukkan konsistensi Sidrap dalam menggenjot produktivitas pertanian, yang menjadi sektor utama penggerak ekonomi daerah.

Comment