Netral.co.id, Makassar, – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Faisal Amir mengakui, masalah yang akan dihadapi saat Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 adalah panitia Ad Hoc.
Menurut Faisal Amir, rekrutmen panitia Ad Hoc dinilainya sangat dicurigai, pasalnya, dari pengalaman Pemilu serentak baik 2018 maupun 2020 lalu, banyak fakta ditemukan dilapangan terkait keterlibatan panitia Ad Hoc.
“Salah satu kesulitan kami pada saat ini adalah panitia Ah hoc, mulai dari rekrutmen sudah ada kecurigaan,” ungkap Faisal Amir saat ditemui Netral.co.id, di kantor Gubernur Sulsel, Rabu 13 Juli 2022.
Lebih lanjut dia menjelaskan, mulai dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) maupun Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) diluar intervensi pihak KPU.
Baca Juga: Orang Sulsel Harus Tahu Jumlah Pemilih dan Jumlah TPS di Pemilu 2024
Olehnya itu, dia menilai banyak dari panitia Ad Hoc tersebut merupakan titipan dari peserta Pemilu atau Partai Politik (Parpol).
“Dari segi rekrutmen kami tidak bisa intervensi, karena mereka hanya kerja satu hari. Semua peserta Pemilu banyak sekali yang menitipkan anggota nya untuk masuk di panitia ad hoc,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Provinsi Sulsel, H. Laode Arumahi mengaku, memang panitia Ad Hoc di tingkat kecamatan hingga dusun, dianggap perlu dibenahi mulai dari proses perekrutan sampai penetapan.
“Memang dari pengalaman Pemilu sebelumnya, persoalan SDM (Sumber Daya Manusia) di tingkat ad hoc harus memang di benahi,” tegasnya.
Comment