Maros, Netral.co.id – Genangan banjir yang tak kunjung surut selama sepuluh hari terakhir membuat Perumahan Bumi Findaria Mas 1 (BFM1) di Desa Moncongloe, Kabupaten Maros, berubah layaknya kolam besar.
Sekitar 600 rumah terendam, aktivitas warga lumpuh, dan keluhan kesehatan mulai bermunculan.
Tahun ini menjadi bencana terburuk bagi warga BFM1.
Air yang diharapkan surut, justru tetap menggenang dan bertambah saat hujan turun. Kekhawatiran berubah menjadi kecemasan nyata ketika warga, termasuk anak-anak, mulai terserang gatal-gatal.
Ketua Kerukunan BFM1, Rusdi, tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya. Ia mendesak pemerintah dari tingkat desa hingga provinsi untuk turun tangan secara serius.
“Kami mulai panik. Sudah banyak warga mengeluh gatal-gatal karena air banjir tidak surut sampai hari ini,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Segala upaya warga telah dilakukan: bergotong royong membuka jalur air, membersihkan drainase, hingga bekerja bersama alat berat yang diturunkan pemerintah. Namun usaha itu seperti sia-sia—air tetap diam, tak bergerak turun sedikit pun.
“Air terus tergenang. Anak-anak mulai sakit karena bermain di air yang sudah masuk sampai teras rumah. Kami benar-benar berharap pemerintah mengambil langkah cepat dan duduk bersama developer untuk mencari solusi. Kami sudah terlalu lama menunggu,” tegasnya.
Bagi warga BFM1, setiap hari yang berlalu kini bukan hanya tentang menunggu air surut—tetapi mempertahankan kesehatan dan harapan.

Comment