HMI Komisariat STIK YAPMA Gelar Dialog Refleksi Sejarah, Bahas Tantangan Zaman dan Arah Perjuangan Mahasiswa

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STIK YAPMA mengadakan dialog reflektif dengan tema “Merefleksikan Kembali Sejarah Komisariat STIK YAPMA”, sebagai upaya meneguhkan kembali nilai-nilai perjuangan dan arah gerak organisasi di tengah dinamika zaman yang terus berubah.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STIK YAPMA mengadakan dialog reflektif dengan tema “Merefleksikan Kembali Sejarah Komisariat STIK YAPMA”. (Foto: Netral.co.id).

Makassar, Netral.co.idHimpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STIK YAPMA mengadakan dialog reflektif dengan tema “Merefleksikan Kembali Sejarah Komisariat STIK YAPMA”, sebagai upaya meneguhkan kembali nilai-nilai perjuangan dan arah gerak organisasi di tengah dinamika zaman yang terus berubah.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Aladin, selaku demisioner Ketua Umum HMI Komisariat STIK YAPMA, yang menyampaikan bahwa tantangan hari ini jauh lebih kompleks dibanding masa lalu.

Ia menekankan bahwa arus digitalisasi, kemunduran minat literasi, dan pasifnya peran intelektual mahasiswa menjadi pekerjaan rumah serius bagi HMI ke depan.

“HMI harus kembali pada akar, menghidupkan budaya baca dan diskusi, bukan hanya sebagai formalitas tapi menjadi nafas dalam setiap gerak kader,” ungkap Aladin dalam pemaparannya.

Sementara itu, Rahmat, selaku demisioner pengurus periode 2018–2019, juga menegaskan bahwa sejarah bukan sekadar untuk dikenang, tapi dijadikan pijakan untuk merancang masa depan yang lebih tajam dan terarah.

“Kita harus belajar dari masa lalu, bukan terjebak di dalamnya. Sejarah komisariat ini adalah energi bukan nostalgia semata,” ujar Rahmat.

Kegiatan ini menjadi ruang temu lintas generasi kader HMI, sekaligus pengingat bahwa perjuangan HMI tidak pernah selesai, melainkan terus berkembang sesuai zaman. Dialog ditutup dengan harapan agar Komisariat STIK YAPMA tetap menjadi tombak intelektual yang siap menghadapi tantangan zaman dengan gagasan, aksi, dan integritas.

Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Komisariat periode 2025–2026, Alim Samal, dialog ini juga menjadi momentum untuk menyampaikan harapan besar terhadap masa depan HMI di STIK YAPMA. Dalam sambutannya, Alim menyatakan:

“Komisariat ini harus terus menjadi pusat kaderisasi yang kuat, bukan hanya secara struktural, tapi secara ide, budaya intelektual, dan kepekaan sosial. Kami berharap semangat juang para senior bisa menjadi energi bagi kami untuk menjaga marwah HMI di tengah perubahan zaman.”

Kegiatan ditutup dengan komitmen bersama lintas generasi kader untuk terus menjaga nilai-nilai perjuangan HMI, menjadikannya tetap relevan dan kuat dalam menghadapi tantangan bangsa.

Comment