Putri Dakka Habis Kesabaran Difitnah Tipu Jemaah Umrah Subsidi, Tempuh Langkah Hukum

7c33fc96 4755 4115 8892 df9763a1dec8

Makassar, Netral.co.id – Pengusaha Putri Dakka akhirnya angkat bicara setelah namanya kembali diseret dalam isu penipuan terhadap jemaah umrah.

Putri Dakka dilaporkan atas dugaan penipuan dan penggelapan oleh salah satu calon jemaahnya ke Polda Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dia membantah tudingan itu dan menegaskan tidak benar alias fitnah belaka yang berujung nama baiknya tercoreng.

“Jadi selama ini saya biarkan, supaya saya panen pahala. Saya sebelumnya tidak pernah klarifikasi tapi karena sudah keterlaluan framingnya. Sudah mengarah ke fitnah. Saya juga sudah melaporkan dugaan pelanggaran UU ITE,” ujar Putri Dakka kepada wartawan saat ditemui di Rektorat Unhas, Rabu (28/10/2025).

Dia mengaku program subsidi umrah ini sistemnya jemaah berangkat secara bertahap. Saat ini pihaknya sudah memberangkatkan 147 jemaah.

“Jadi 147 orang itu sudah kami berangkatkan dari bulan November- Desember 2024, Januari dan Februari 2025. Jadi totalnya 147 orang secara bertahap, ada lima kloter dan beberapa sekitar 60-an orang masih menunggu untuk program terakhir,” jelasnya.

Sementara pihak yang meminta dananya dikembalikan atau refund merupakan jemaah yang tidak sabar untuk berangkat. Jemaah tersebut juga menyebar konten di mediasosal yang mengarah ke fitnah.

“Ada suara suara di luar yang memfitnah dan itu sudah saya laporkan, sudah dalam penyelidikan dan berjalan prosesnya. Sama sekali tidak ada indikasi penipuan yang orang beritakan, cuman murni kita lakukan untuk kebaikan,” katanya.

Putri Dakka juga mengaku telah mengeluarkan dana pribadinya hingga Rp 3 miliar lebih demi jemaah berangkat umrah dengan program subsidi umrah ini. Namun niatnya membantu jemaah justru dimanfaatkan oknum tertentu untuk menjatuhkannya.

“Cuman subsidi silang itu harus bertahap, saya sudah mengeluarkan dana 2 M lebih dari 147 orang ini. Bersabar, harus bersabar namanya juga subsidi. Semua akan berangkat tidak ada yang tidak berangkat,” katanya.

Padahal, kata dia, jemaah yang meminta refund tetap akan dibantu. Namun harus dengan cara yang baik. Apalagi dana tersebut tidak diterimanya, melainkan dikirim ke admin.

“Refund tapi caranya yang kasar. Harusnya kan komunikasinya yang baik, sebenarnya kita mau bantu,” ketusnya.

Comment