Mandala Special Art Day 2025: 300 Peserta Ikuti Kegiatan Seni di Museum Mandala

IMG 20251021

Makassar, Netral.co.id – UPT Museum Mandala sukses menyelenggarakan kegiatan “Mandala Special Art Day” selama tiga hari berturut-turut, mulai tanggal 16 hingga 18 Oktober 2025.

Kegiatan ini melibatkan kurang lebih 300 peserta anak-anak dari berbagai latar belakang, termasuk anak-anak disabilitas, anak jalanan, anak panti asuhan, serta siswa-siswi tingkat sekolah dasar.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala UPT Museum Mandala & Societeit de Harmonie, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan, Meirani Tenriawaru, S.STP., M.Si., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya ruang seni yang inklusif sebagai media ekspresi, edukasi, dan rekreatif bagi anak-anak.

“Museum bukan hanya tempat menyimpan sejarah, tapi juga ruang hidup yang bisa menyentuh hati dan membangun masa depan,” ujar beliau.

Selama tiga hari pelaksanaan, peserta mengikuti berbagai aktivitas seperti menggambar dan mewarnai pada berbagai media seperti topi, tas dan baju kaos. Peserta juga diajak berkunjung ke Museum Mandala.

Semua kegiatan dirancang dengan pendekatan ramah anak dan inklusif, sehingga setiap peserta tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik dapat berpartisipasi aktif dan merasa dihargai.

Kesuksesan kegiatan ini tak lepas dari peran serta dan keterlibatan berbagai pihak, diantaranya Forum Anak Sulawesi Selatan (FASS), Komunitas Orang Tua Dengan Sindroma Down (KOADS) dan Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ), serta beberapa sekolah dasar di kota Makassar.

“Saya sangat senang dan terharu, anak saya, Fari, bisa ikut kegiatan Mandala Special Art Day. Sebagai anak dengan sindroma Down, Fari sering kesulitan beradaptasi di lingkungan umum.

Tapi selama kegiatan ini, saya melihat wajahnya bersinar dia menggambar dengan riang. Terima kasih Museum Mandala, semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak anak-anak spesial di Makassar,” ujar Bapak Muhammad Fitrah.

“Kami sangat senang diajak berkolaborasi dalam mendampingi adik-adik peserta, mulai dari adik-adik disabilitas dan anak jalanan. Semoga Mandala Special Art Day bisa terus dilaksanakan” ungkap Andi Azizah Tenri W., selaku ketua FASS

Ibu Nurhaediah selaku guru yang ikut mendampingi siswa-siswi SD Negeri Sudirman 2 mengungkapkan rasa gembira melihat anak-anak dapat mengekspresikan hasil pikiran mereka dan menuangkannya ke dalam gambar, ujarnya.

Tak ketinggalan pula Ibu Sukma yang mendampingi putra tercinta memberikan apresiasi dan berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan karena melihat anak-anak bahagia, senang dan dapat berkreasi seperti yang mereka sukai tanpa dibatasi.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Museum Mandala untuk memperluas akses budaya dan edukasi sejarah kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

Selain itu, Mandala Special Art Day juga menjadi momentum penting dalam membangun empati sosial dan memperkuat peran museum sebagai ruang publik yang terbuka dan inspiratif.

Panitia pelaksana menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung, termasuk relawan, komunitas, lembaga sosial dan sekolah-sekolah yang turut berpartisipasi.

Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang terus berkembang dan memberi dampak positif bagi anak-anak dan komunitas di Makassar.

Rekomendasi Judul :

  1. “300 Anak dari Beragam Latar Belakang Bersatu dalam Mandala Special Art Day”
  2. “Seni Anak-Anak Warnai Museum Mandala Selama Tiga Hari”
  3. “Museum Mandala Jadi Kanvas Kreativitas Anak-anak Makassar”
  4. “Museum Mandala Rangkul Anak Disabilitas dan Anak Jalanan dalam Kegiatan Seni”
  5. “Kolaborasi Lintas Komunitas di Mandala Special Art Day”
  6. “Seni untuk Empati: Museum Mandala Gelar Kegiatan Inklusif”
  7. “UPT Museum Mandala & Societeit de Harmonie Sukses Gelar Mandala Special Art Day 2025”
  8. “Mandala Special Art Day 2025: 300 Peserta Ikuti Kegiatan Seni di Museum Mandala”
  9. Mandala Special Art Day: Hadirkan Keceriaan Inklusif Lewat Seni untuk Anak-anak.

Comment