Presiden FAM Joehari Ayub Tiba-tiba Mundur, Baru Enam Bulan Menjabat

Presiden FAM Joehari Ayub

Presiden FAM Joehari Ayub. (Foto: Dok Istimewa).

Jakarta, Netral.co.id – Dunia sepak bola Malaysia dikejutkan dengan keputusan mengejutkan Datuk Mohd Joehari Ayub yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), hanya enam bulan setelah terpilih.

Joehari Ayub secara resmi mengajukan surat pengunduran dirinya pada Jumat 22 lalu. Ia sebelumnya terpilih sebagai Presiden FAM periode 2025–2029 dalam kongres pemilihan yang digelar Februari lalu, menggantikan Tan Sri Hamidin.

Dilansir dari New Straits Times, alasan pengunduran diri Joehari disebut berkaitan dengan kondisi kesehatannya.

Ia terakhir terlihat menghadiri kegiatan resmi FAM saat memimpin rapat Komite Eksekutif (Exco) di Wisma FAM, Kelana Jaya, pada 11 Agustus 2025. Sejak saat itu, ia absen dari seluruh aktivitas federasi.

Meski belum ada pernyataan resmi dari FAM, seorang sumber internal membenarkan bahwa sekretariat telah menerima surat pengunduran diri tersebut dan menyebut Exco akan menggelar rapat khusus pada Rabu 27 Agustus 2025 untuk membahas langkah selanjutnya.

“Sekretariat sudah menerima surat pengunduran diri, dan pertemuan Exco akan digelar Rabu untuk membahas masalah ini.

Keputusan baru akan diumumkan setelah pertemuan itu,” ujar sumber tersebut.

Sesuai anggaran dasar FAM, federasi wajib mengadakan kongres luar biasa dalam waktu tiga bulan setelah terjadinya kekosongan jabatan presiden.

Semua anggota harus diberitahu minimal satu bulan sebelum tanggal pelaksanaan kongres.

Untuk sementara, posisi Presiden FAM akan dijabat oleh Wakil Presiden, Datuk Yusof Mahadi, sebagai presiden interim hingga pemimpin definitif ditunjuk.

Joehari Ayub merupakan presiden kedelapan FAM dan yang pertama berasal dari Sabah. Ia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden FAM dan dikenal memiliki latar belakang kuat dalam administrasi sepak bola nasional.

Sebelumnya, pada 2016, FAM juga sempat menghadapi pengunduran diri presiden. Saat itu, Exco menolak pengunduran diri Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah, namun akhirnya menerima keputusan tersebut setelah proses internal berjalan.

Comment