Makassar, Netral.co.id – Ribuan pramuka dari berbagai kwartir ranting, gugus depan, dan satuan karya memenuhi Anjungan City of Makassar pada Apel Besar Peringatan Hari Pramuka ke-64, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Mengusung tema “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”, kegiatan ini dirangkaikan dengan penganugerahan tanda kehormatan Gerakan Pramuka kepada puluhan tokoh dan anggota berprestasi dalam pembinaan generasi muda.
Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Makassar yang juga Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menegaskan bahwa Hari Pramuka adalah momentum refleksi sekaligus penguatan komitmen membina generasi muda.
Serta, menekankan bahwa Pramuka harus hadir sebagai pelopor nilai kebangsaan, menjaga semangat Pancasila, serta siap menghadapi tantangan zaman demi keutuhan bangsa.
“Tema tahun ini menegaskan tekad kita memperkuat jati diri Pramuka sebagai insan Pancasila yang siap menjadi garda terdepan menjaga dan mengawal keutuhan NKRI,” ujar Fatmawati.
Selain itu, Fatmawati menyoroti partisipasi aktif Kwarcab Makassar dalam kegiatan nasional seperti Perkemahan Pramuka Berkebutuhan Khusus di Cibubur, hingga pelatihan pembina di tingkat ranting.
Menurutnya, kursus pembina tidak hanya sebatas pelatihan teknis, melainkan juga wadah pembentukan karakter dan kompetensi kepemimpinan.
“Kursus pembina bukan hanya pelatihan teknis, tetapi langkah awal membentuk karakter, kompetensi, dan kesiapan kita membina generasi muda,” tambahnya.
Ia menambahkan, gerakan sosial seperti donor darah dan aksi bersih lingkungan yang digelar pada rangkaian peringatan tahun ini merupakan bukti nyata komitmen Pramuka terhadap kemanusiaan dan kelestarian lingkungan.
Dalam kesempatan itu, Fatmawati menyematkan tanda kehormatan kepada 31 penerima, terdiri atas 1 Lencana Melati, 5 Lencana Dharma Bakti, dan 25 Lencana Pancawarsa tingkat I hingga VII.
Lencana Melati diberikan kepada Drs. H. Muh. Hatta Aris, sementara penerima Dharma Bakti antara lain Supratman, Yulianti Jabir, S.E., M.M., Muhammad Mario Said, S.IP., M.Si., Achi Soleman, STP., M.Si., dan A. Ruhban, S.ST., M.Kes.
Untuk kategori Pancawarsa, penerima tingkat VII adalah Dalwiah Dahlan, S.Pd., sedangkan Pancawarsa VI diberikan kepada Masdir, S.Pd., M.Pd. Tingkat IV dianugerahkan kepada Syafaruddin Dg Tola, S.E.; A. Syamsu Rijal, S.Ag., M.Kes; Nasrul, S.Pd.I., M.Pd.I; dan Ida Marlina, LG., LT., LS.
Pada Pancawarsa III, penerima antara lain Izhar Amin; Sitti Hasriani; serta Fatmawati. Adapun Pancawarsa II diberikan kepada A. Syahriani Syarif, S.Pd., M.Pd.; Perawati Bte Abustang, S.Pd., M.Pd.; Alfiani Damayanti, S.Pd., M.Pd.; Marwan; Muh. Riza Anugrah Natsir; dan Muhammad Alif Iqra.
Pancawarsa I disematkan kepada Bryan R. Brahman, S.STP., M.AP; Andi Nurul Ainun Arif; Hadijah Aripin; Zaenab, S.Pd., M.Pd; serta Ns. Zul Fahri, S.Kep. Deretan nama ini mewakili ragam latar, dari pembina gugus depan, pelatih, hingga tenaga pendukung kegiatan kepramukaan.
Fatmawati menegaskan, jumlah penerima penghargaan mencerminkan dedikasi tanpa pamrih dan semangat yang menginspirasi keluarga besar Gerakan Pramuka Makassar.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin selaku Pembina Upacara menegaskan bahwa Pramuka harus menjadi teladan kolaborasi, terutama dalam pencegahan perundungan dan penguatan rasa persaudaraan di sekolah.
“Pramuka harus memberi rasa persaudaraan dan keamanan di sekolah-sekolah. Selain itu, saya berharap Pramuka ikut menjaga lingkungan, menanam pohon endemik seperti coppeng (Jamblang/anggur Bugis), dan terlibat dalam kegiatan kebersihan serta urban farming,” ucap Munafri.
Ia menambahkan bahwa tantangan global seperti krisis iklim, dinamika sosial, hingga maraknya kejahatan siber menuntut kolaborasi lintas sektor.
“Pramuka telah mengajarkan kita gotong royong, kepemimpinan, dan kepedulian. Mari jadikan semangat Pramuka bagian dari membangun ketahanan nasional,” tutupnya.
Apel besar ini ditutup dengan doa bersama dan dihadiri penuh khidmat oleh peserta, menjadi penanda kokohnya komitmen Gerakan Pramuka Kota Makassar dalam membangun ketahanan bangsa melalui kolaborasi lintas generasi.
Comment