Makassar, Netral.co.id – Dalam upaya memperkuat pengelolaan sampah di Kota Makassar, Wali Kota Munafri Arifuddin menggagas pembentukan “pandawara“, yakni tim khusus pengelola sampah yang melibatkan anak-anak jalanan, anak terlantar, dan warga kurang mampu.
Program ini diharapkan menjadi solusi ganda, mengatasi permasalahan sampah sekaligus memberdayakan kelompok rentan agar memiliki keterampilan dan penghasilan yang layak.
Komitmen tersebut disampaikan Wali Kota Makassar, saat menerima Ketua Harian Forum Sulsel Peduli, Andi Akmal, saat audiensi di Balai Kota, Selasa (12/8/2025).
Pemkot Makassar, mengapresiasi langkah Forum Sulsel Peduli dan berharap kolaborasi ini dapat menjadi contoh gerakan masyarakat yang konsisten dalam menjaga kebersihan kota.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmennya untuk menjadikan Makassar sebagai kota zero waste atau nol sampah dalam kurun waktu tiga tahun.
Munafri menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang tepat, kolaborasi lintas sektor, dan pelibatan seluruh elemen masyarakat.
“Saya butuh teman-teman untuk bersama-sama melakukan ini. Mengapa harus impor, kalau kita bisa lakukan sendiri. Proses ini akan kita jalankan,” ujarnya.
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah mengembalikan keberadaan tumbuhan endemik yang sudah jarang dijumpai di Kota Makassar. Pemkot akan mencari bibit pohon endemik dan menanamnya kembali di berbagai wilayah.
Munafri juga mengusulkan pembentukan “pandawara” atau tim khusus pengelola sampah di tingkat kota, yang melibatkan anak-anak jalanan, anak terlantar, dan warga kurang mampu.
Mereka akan dilatih menjadi tenaga terampil dalam pengelolaan sampah, sehingga memiliki penghasilan sekaligus berkontribusi menjaga lingkungan.
“Daripada mereka turun ke jalan, lebih baik mereka terlibat dalam pengelolaan sampah,” tegasnya.
Selain pemberdayaan masyarakat, Pemkot Makassar juga berencana menggandeng pabrik-pabrik pengelolaan untuk mengubah sampah menjadi sumber ekonomi.
Munafri mencontohkan pemanfaatan magot yang mampu menguraikan sampah organik secara efektif, sebagai model pengelolaan yang dapat diadopsi warga.
“Saya targetkan rumah tangga di Makassar bisa menjadi nol sampah karena terkelola dengan baik,” pungkasnya.
Diketahui, Forum Sulsel Peduli menyatakan komitmennya untuk terus bersinergi dengan Pemerintah Kota Makassar dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Audiensi ini membahas rencana aksi sosial Merdeka dari Sampah yang akan digelar dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Menurut Andi Akmal, Forum Sulsel Peduli selama ini telah aktif melakukan aksi peduli lingkungan seperti penanaman pohon, kegiatan bersih-bersih, dan edukasi kepada masyarakat.
Andi Akmal, menyampaikan dukungan penuh terhadap program peduli lingkungan yang dijalankan Pemerintah Kota Makassar.
Menurut Andi Akmal, selama ini Forum Sulsel Peduli telah aktif melakukan berbagai aksi nyata, mulai dari gerakan bersih-bersih, penanaman pohon, hingga edukasi lingkungan.
“Kehadiran kami di sini untuk menyampaikan bahwa program ini sudah berjalan, sejalan dengan kegiatan pemerintah. Insya Allah kita akan terus bersinergi agar kegiatan seperti ini merata dan berkesinambungan,” ujarnya.
Dalam rangkaian peringatan 17 Agustus, Forum Sulsel Peduli menggelar program Merdeka dari Sampah yang melibatkan masyarakat di seluruh kecamatan.
Tak hanya itu, pada peringatan Sumpah Pemuda di bulan Oktober mendatang, pihaknya juga berencana mengadakan kegiatan jalan bersama serentak di seluruh kecamatan.
Selain aksi lapangan, Forum Sulsel Peduli juga menyiapkan program edukasi lingkungan ke sekolah-sekolah dasar dan menengah di Makassar.
“Edukasi sejak dini sangat penting, agar generasi muda kita tumbuh dengan kesadaran menjaga lingkungan,” kata Andi Akmal.
Comment