Makassar, Netral.co.id – Suasana penuh keceriaan dan semangat menyelimuti Lapangan Karebosi, Makassar, Rabu pagi, saat ribuan anak dan orang tua memadati arena peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tahun 2025.
Acara yang digagas oleh Bunda PAUD Kota Makassar ini berlangsung semarak dengan berbagai kegiatan, mulai dari lomba mewarnai, penampilan seni anak, hingga aksi sosial berupa sunat massal gratis.
Mengusung semangat “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kota Makassar dalam menegaskan komitmennya terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak sejak usia dini.
Bunda PAUD Kota Makassar, Melinda Aksa Mahmud, menyampaikan bahwa peringatan Hari Anak Nasional bukan hanya seremoni tahunan, melainkan pengingat bagi seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan menyenangkan bagi anak-anak.
“Anak-anak kita adalah cerminan masa depan bangsa. Apa yang kita tanam hari ini akan menentukan wajah Indonesia di masa depan,” ujarnya.
“Maka menjadi tanggung jawab kita semua pemerintah, orang tua, pendidik, hingga komunitas untuk memastikan mereka tumbuh dengan cinta, gizi yang cukup, dan ruang berekspresi yang positif,” lanjut Melinda.
Oleh sebab itu, Ketua TP PKK Kota Makassar itu, juga menegaskan pentingnya membangun lingkungan ramah anak yang mampu mendukung tumbuh kembang secara holistik baik secara fisik, emosional, sosial, dan intelektual.
Menurutnya, pendidikan anak usia dini harus menjadi gerakan bersama yang konsisten dan berkelanjutan. Maka, harus diperkuat sinergi untuk menyediakan pendidikan PAUD yang berkualitas dan menyenangkan.
“Anak-anak harus diberikan kesempatan untuk bermain, belajar, dan mengekspresikan diri tanpa tekanan. Di situlah kreativitas dan karakter mereka mulai tumbuh,” imbuhnya.
Ia menegaskan, rangkaian kegiatan peringatan HAN kali ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa dampak nyata, khususnya melalui kegiatan sunat massal gratis yang diikuti puluhan anak dari berbagai kecamatan di Kota Makassar.
Layanan ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor antara Pemkot Makassar, Dinas Kesehatan, dan tenaga medis dari berbagai rumah sakit mitra.
Keceriaan anak-anak terlihat di seluruh penjuru lapangan. Lomba mewarnai yang diikuti oleh ratusan peserta PAUD menjadi ajang unjuk kreativitas, sekaligus sarana pembelajaran yang menyenangkan.
Tak kalah menarik, panggung pertunjukan seni juga dipenuhi oleh berbagai penampilan unik dan menggemaskan dari anak-anak, mulai dari tari tradisional hingga lagu-lagu anak nasional.
Melinda Aksa juga menyampaikan pesan harapannya kepada seluruh anak-anak Indonesia, khususnya di Makassar:
“Selamat Hari Anak Nasional 2025 untuk seluruh anak Indonesia, khususnya anak-anak Kota Makassar yang hebat dan luar biasa. Jadilah generasi yang cerdas, kreatif, berakhlak mulia, dan cinta tanah air. Masa depan Indonesia ada di tangan kalian,’ ucapnya.
Momentum HAN 2025 di Kota Makassar menjadi pengingat kuat bahwa perlindungan anak bukanlah sekadar wacana, tetapi aksi nyata yang harus terus diupayakan.
Pemerintah Kota Makassar bersama seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk terus memperluas layanan ramah anak, meningkatkan kualitas PAUD, dan menciptakan kota yang aman dan membahagiakan bagi setiap anak.
Sedangkan, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, kembali menegaskan pentingnya keterlibatan penuh semua elemen masyarakat dalam membentuk karakter dan masa depan anak-anak Indonesia.
Dalam momentum peringatan Hari Anak Nasional ke-41 Tahun 2025, Munafri menyuarakan keprihatinannya terhadap peningkatan kasus-kasus yang melibatkan anak-anak di Makassar, sekaligus menyerukan aksi nyata untuk mencetak generasi emas 2045.
“Anak-anak adalah masa depan Indonesia, dan tugas kita bukan hanya mendidik mereka, tetapi juga mengantarkan mereka menjadi generasi emas yang hebat di tahun 2045,” tegas Munafri.
Menurutnya, salah satu tantangan terbesar saat ini adalah pengaruh negatif teknologi dan gadget yang tak terkendali di kalangan anak-anak, khususnya di usia pendidikan dasar.
Ia mengingatkan bahwa meskipun teknologi membawa manfaat, penggunaan tanpa pendampingan bisa merusak perkembangan mental, moral, dan sosial anak-anak.
“Kita harus mulai berani membatasi penggunaan gadget di jenjang pendidikan dasar. Tidak semua informasi baik untuk mereka. Peran orang tua dan guru sangat penting dalam mengarahkan dan memfilter konten yang dikonsumsi anak-anak,” ujarnya.
Munafri juga menekankan pentingnya kedekatan emosional antara orang tua dan anak. Di tengah kesibukan modern, perhatian orang tua sering kali teralihkan dari kebutuhan psikologis anak-anak, padahal kedekatan itulah yang menjadi fondasi kuat bagi pembentukan karakter anak.
“Anak-anak membutuhkan perhatian dan sentuhan kasih dari orang tuanya. Kedekatan emosional dengan orang tua akan berdampak besar terhadap kejiwaan dan ketangguhan mental anak,” tambahnya.
Selain itu, Munafri mengajak para pendidik dan orang tua untuk membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan berbasis nilai dan etika, termasuk dalam membedakan kegiatan anak laki-laki dan perempuan agar tetap sesuai dengan norma dan budaya lokal.
“Kita tidak hanya bicara pendidikan formal, tapi juga pendidikan karakter, adab, dan nilai-nilai budaya kita. Local wisdom seperti siri’ na pacce harus kembali diajarkan sebagai bekal hidup mereka di masa depan,” jelasnya.
Pemerintah Kota Makassar, lanjut Munafri, berkomitmen penuh dalam mendukung program-program pembangunan anak, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, maupun perlindungan hukum dan sosial.
Menurutnya, menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan mendidik adalah tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.
“Kalau kita ingin Indonesia benar-benar menjadi negara besar di tahun 2045, maka hari ini kita harus serius membentuk anak-anak kita menjadi manusia unggul cerdas, berakhlak, dan kuat secara mental,” pungkasnya.
Comment