Mark Zuckerberg Ancam Appel dan Perang Talenta AI Global

logo apple reutersrobert galbraithfile photo 1744622701425 169

Netral.co.id – Persaingan dalam industri kecerdasan buatan (AI) tak hanya berlangsung lewat produk, tetapi juga dalam perebutan sumber daya manusia. Demikian Meta Platforms Inc milik Mark Zuckerberg.

kembali menjadi sorotan setelah sukses merekrut Ruoming Pang, salah satu eksekutif senior Apple yang sebelumnya menangani pengembangan teknologi AI.

Menurut laporan Reuters, Pang kini bergabung dalam unit khusus bernama Meta Superintelligence, divisi baru yang dirancang untuk mendorong pengembangan teknologi AI tingkat lanjut.

Pang dilaporkan menerima kompensasi tahunan bernilai jutaan dolar AS dari Meta, yang terus agresif memburu talenta dari perusahaan teknologi besar lainnya.

Baik Apple maupun Meta belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kepindahan tersebut.

Langkah Meta merekrut Pang hanya satu dari banyak strategi agresif perusahaan dalam memperkuat divisi AI mereka.

Sebelumnya, Meta juga berhasil menarik sejumlah peneliti dari OpenAI—perusahaan di balik ChatGPT dan teknologi AI canggih lainnya.

Mengutip laporan dari The Information, empat peneliti OpenAI yaitu Shengjia Zhao, Jiahui Yu, Shuchao Bi, dan Hongyu Ren dilaporkan telah menerima tawaran dari Meta.

Tidak berhenti di situ, Wall Street Journal melaporkan bahwa tiga pegawai OpenAI dari kantor Swiss—Lucas Beyer, Alexander Kolesnikov, dan Xiaohua Zhai—juga telah hengkang ke perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut.

Langkah Meta merekrut talenta AI tak lepas dari restrukturisasi internal yang dilakukan Mark Zuckerberg.

Ia membentuk Meta Superintelligence Labs, divisi baru yang akan dipimpin oleh Alexandr Wang, mantan CEO Scale AI, sebuah startup pelabelan data yang selama ini mendukung pengembangan sistem AI besar-besaran.

Meta bahkan telah berinvestasi dalam Scale AI dengan nilai fantastis mencapai US$29 miliar (sekitar Rp471 triliun) dan menjadikan Wang, yang baru berusia 28 tahun, sebagai ujung tombak inisiatif AI perusahaan.

Rekrutmen besar-besaran ini menunjukkan bahwa perang AI telah bergeser dari sekadar inovasi produk ke perebutan otak-otak terbaik dunia.

Comment