Jakarta, Netral.co.id – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, menegaskan bahwa indikator utama dalam menentukan kelayakan calon duta besar (dubes) Indonesia untuk negara-negara sahabat adalah tingkat kecocokan calon dengan negara tujuan penempatan.
“Yang paling penting adalah kecocokan yang bersangkutan pada daerah atau negara yang dituju,” ujar Sukamta kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (6/7/2025).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjelaskan bahwa Komisi I tidak menerapkan tolok ukur spesifik dalam proses seleksi. Sebaliknya, para calon akan diuji kemampuannya dalam menerjemahkan visi dan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ke dalam konteks hubungan bilateral dengan negara tujuan.
“Kalau background-nya pas dan mendukung kinerjanya di negara tersebut, tentu bisa diproses. Tapi kalau tidak cocok, ya tidak dilanjutkan, tak peduli apa latar belakangnya,” tegasnya.
Tiga Opsi Penilaian: Lolos, Digeser, atau Diganti
Sukamta mengungkapkan bahwa hasil uji kelayakan tidak hanya berujung pada penerimaan atau penolakan calon dubes. Komisi I juga bisa merekomendasikan agar calon tersebut dipindahkan ke negara lain yang lebih sesuai dengan kapasitas dan latar belakangnya.
“Penilaian didasarkan pada presentasi, rekam jejak, serta penilaian objektif Komisi I selama uji kelayakan. Bisa saja dia cocok tapi bukan di negara yang diusulkan, maka bisa digeser. Atau memang tidak layak sama sekali, sehingga perlu diusulkan nama baru,” jelas Sukamta.
12 Calon Dubes Jalani Fit and Proper Test Hari Ini
Komisi I DPR kembali melanjutkan rangkaian uji kelayakan terhadap 12 calon duta besar pada Minggu ini. Sesi dibagi menjadi dua gelombang, masing-masing enam calon di pagi dan enam calon di siang hari.
Berikut daftar lengkap calon dubes yang mengikuti fit and proper test hari ini:
- Yusron Ambary – Calon Dubes untuk Algeria (KBRI Aljir)
- Berlian Helmy – Calon Dubes untuk Azerbaijan (KBRI Baku)
- Hari Prabowo – Calon Dubes untuk Thailand (KBRI Bangkok)
- Andi Rachmianto – Calon Dubes untuk Belgia (KBRI Brussel)
- Lukman Hakim – Calon Dubes untuk Suriah (KBRI Damaskus)
- Listyowati – Calon Dubes untuk Bangladesh (KBRI Dhaka)
- Kuncoro Giri Waseso – Calon Dubes untuk Mesir (KBRI Kairo)
- Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo – Calon Dubes untuk Malaysia (KBRI Kuala Lumpur)
- Andi Rahadian – Calon Dubes untuk Oman (KBRI Muscat)
- Okto Dorinus Manik – Calon Dubes untuk Papua Nugini (KBRI Port Moresby)
- Mayjen (Purn) Gina Yoginda – Calon Dubes untuk Korea Utara (KBRI Pyongyang)
- Imam Ashari – Calon Dubes untuk Ekuador (KBRI Quito)
Uji kelayakan ini menjadi bagian dari proses seleksi akhir sebelum Presiden menetapkan para calon duta besar secara resmi melalui Keputusan Presiden.
Comment