Dinsos Makassar Dirikan 9 Posko Anjal, Gandeng Satpol PP dan Pilar Sosial

Dinas Sosial Kota Makassar mulai mengaktifkan posko pengawasan anak jalanan (anjal) di sembilan titik rawan di kota Makassar, Rabu 2 Juli 2025.

Dinsos Kota Makassar mulai aktifkan posko anjal di 9 titik padat aktivitas. (Foto: Netral.co.id/F.R)

Makassar, Netral.co.idDinas Sosial Kota Makassar mulai mengaktifkan posko pengawasan anak jalanan (anjal) di sembilan titik rawan di kota Makassar, Rabu 2 Juli 2025.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Kepala Dinas Sosial Makassar, Andi Bukti Djufrie, sebagai bentuk penanganan terpadu terhadap keberadaan anak jalanan dan pengemis.

Kegiatan ini dilakukan melalui koordinasi lintas sektor, melibatkan Satpol PP Kota Makassar, pemerintah kecamatan, serta berbagai unsur pilar sosial, seperti Tagana, TKSK, Forum Pekerja Sosial Masyarakat (FPSM), dan Karang Taruna.

9 Titik Rawan Jadi Fokus Posko Anjal

Dinsos menetapkan sembilan titik strategis sebagai lokasi Posko Anjal, yakni:

  1. Fly Over
  2. Jalan Pengayoman
  3. Jalan Mallengkeri
  4. Jalan Pajonga Dg. Ngalle
  5. Jalan Jenderal Sudirman
  6. Jalan Sungai Saddang
  7. Jalan Masjid Raya
  8. Pintu 1 Universitas Hasanuddin
  9. Simpang Lima Bandara

Wilayah-wilayah ini dinilai sebagai zona padat aktivitas jalanan yang kerap dimanfaatkan oleh anak jalanan, pengemis, hingga manusia silver.

Dalam kegiatan ini, Kadis Sosial Andi Bukti Djufrie juga memperkenalkan inovasi alat peraga edukatif berisi narasi larangan memberi uang kepada pengemis di jalanan.

Tujuannya adalah membangun kesadaran masyarakat agar tidak memperkuat eksistensi pengemis dan anjal melalui pemberian langsung di jalan.

“Kami ingin mengedukasi masyarakat, bukan semata menertibkan. Memberi di jalan tidak menyelesaikan masalah, justru memperpanjang rantai eksploitasi,” jelas Andi Bukti.

Dinsos menegaskan bahwa program Posko Anjal merupakan bagian dari strategi penjangkauan dan perlindungan sosial yang berkelanjutan, sejalan dengan komitmen Pemkot Makassar dalam menciptakan kota yang inklusif dan tertib sosial.

“Kami tidak hanya melakukan razia, tetapi juga pembinaan dan rehabilitasi, bekerja sama dengan Liponsos dan unit-unit layanan sosial lainnya,” tambahnya.

Kegiatan ini akan terus dimonitor secara berkala, dengan evaluasi lintas sektor guna memastikan efektivitas program dan respons cepat terhadap dinamika di lapangan.

Comment