KNPI Makassar Akui Gebrakan Wali Kota Appi Hingga di Panggung Global

Ketua DPD KNPI Kota Makassar, Baso Muhammad Ikram, menekankan pentingnya integritas dan kredibilitas dalam memimpin organisasi kepemudaan.

Ketua DPD KNPI Kota Makassar, Baso Muhammad Ikram. (Foto: Netral.co.id/F.R)

Makassar, Netral.co.id — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), terpilih sebagai salah satu pembicara dalam ajang internasional bergengsi World Cities Summit Mayors Forum (WCSMF) ke-14 yang digelar di Austria.

Forum ini mengusung tema “Liveable and Sustainable Cities: Local Solution and Global Impact” dan menjadi wadah para pemimpin kota dari seluruh dunia berbagi pengalaman dalam membangun kota berkelanjutan dan layak huni.

Kehadiran Wali Kota Appi dalam forum ini disambut bangga oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk pengurus organisasi kepemudaan di Makassar.

Ketua Bidang Perencanaan dan Pemetaan Wilayah DPD KNPI Kota Makassar, Syahrullah Sanusi, menyebut partisipasi Wali Kota dalam forum tersebut sebagai langkah strategis memperkenalkan Makassar di kancah global sebagai kota yang tumbuh modern namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal.

“Kepemimpinan Wali Kota Appi menunjukkan arah pembangunan kota yang progresif, dengan visi menjadikan Makassar sebagai kota unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan,” kata Syahrullah dalam keterangannya, Selasa 1 Juli 2025.

Menurut Syahrullah, visi Wali Kota Makassar mencakup penguatan pada sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga inovasi layanan publik yang inklusif. Berbagai program yang telah dijalankan dinilai sebagai wujud nyata dari upaya tersebut.

Ia menyebut, sejumlah isu klasik seperti kemacetan, parkir liar, hingga anak jalanan merupakan persoalan yang sudah berlangsung lama dan kini perlahan ditangani secara terstruktur melalui kebijakan kolaboratif.

Salah satu contohnya, kata dia, adalah pembentukan Satgas Pemberantasan Parkir Liar yang melibatkan TNI-Polri, dengan tujuan menciptakan sistem perparkiran yang terarah melalui peta jalan (roadmap) lintas instansi.

Untuk penanganan anak jalanan dan kelompok rentan sosial lainnya, Pemkot Makassar tengah mengembangkan Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) sebagai pusat rehabilitasi sosial yang dilengkapi pelatihan keterampilan (life skills), dengan target menyiapkan mereka agar siap mandiri dan masuk ke dunia kerja.

Di sektor kesehatan, Pemerintah Kota Makassar telah menerapkan Universal Health Coverage (UHC) yang menjamin seluruh warga memiliki akses terhadap layanan kesehatan tanpa terbebani biaya tinggi. Bahkan, pengurusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kini bisa dilakukan hanya dalam waktu satu hari.

“Berbagai capaian ini layak dibawa ke forum internasional. Forum seperti WCSMF menjadi ruang untuk memperkuat diplomasi kota dan membuka peluang kerja sama global,” ujar Syahrullah.

Terkait adanya kritik dari pihak yang mengatasnamakan organisasi tertentu, Syahrullah menilai hal itu sebagai hal biasa dalam ruang demokrasi.

Namun ia menegaskan bahwa kritik seharusnya disampaikan secara konstruktif, bukan sebagai upaya menjatuhkan kinerja pemimpin yang telah bekerja keras membangun kota.

“Kepemimpinan Pak Wali sangat manusiawi, penuh empati, inovatif, dan membawa perubahan nyata. Kritik tetap penting, tapi harus disertai data dan solusi, bukan sekadar sensasi,” tegasnya.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung visi pembangunan Kota Makassar ke depan.

“Forum internasional seperti WCSMF adalah momentum untuk memperkuat identitas Makassar di mata dunia. Sudah sepatutnya kita mendukung, bukan melemahkan,” pungkasnya.

Adapun program prioritas Pemkot Makassar ditangan dingin Wali Kota Appi dan Wakil Wali Kota Aliyah ;

  1. Seragam sekolah gratis
  2. Pembebasan iuran sampah
  3. Gratis pemasangan instalasi air bersih
  4. Pembangunan stadion bertaraf internasional,
  5. Program sosial “MULIA Berjasa”
  6. Makassar Super Apps
  7. Makassar Creative Hub

Comment