Simak UI 2025 di Bayang-Bayang Perjokian, Arie Afriansyah: Kami Tidak Menoleransi Kecurangan

Universitas Indonesia (UI) menegaskan tidak akan mentoleransi segala bentuk kecurangan yang terjadi dalam proses Seleksi Masuk UI (Simak UI) 2025. Penegasan ini disampaikan oleh Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah, menyikapi maraknya isu perjokian yang beredar di media sosial.

Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah. (Foto: dok humas UI)

Jakarta, Netral.co.id Universitas Indonesia (UI) menegaskan tidak akan mentoleransi segala bentuk kecurangan yang terjadi dalam proses Seleksi Masuk UI (Simak UI) 2025.

Penegasan ini disampaikan oleh Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah, menyikapi maraknya isu perjokian yang beredar di media sosial.

“Kami tidak menoleransi segala bentuk kecurangan yang teridentifikasi, baik secara sistem maupun melalui catatan pengawas,” ujar Arie di Jakarta, Minggu (29/6/2025).

Arie menjelaskan, UI akan mencatat dan menindaklanjuti setiap temuan kecurangan selama pelaksanaan ujian. Menurutnya, catatan tersebut akan menjadi pertimbangan penting dalam proses seleksi akhir calon mahasiswa.

“Berbagai catatan tersebut bakal menjadi pertimbangan keputusan penerimaan mahasiswa baru,” tambahnya.

Sebelumnya, publik dihebohkan dengan beredarnya testimoni dan tawaran jasa joki untuk mengikuti Simak UI yang dibagikan di sejumlah platform media sosial. Praktik curang tersebut bahkan disertai tarif, yakni mulai dari Rp2 juta hingga Rp4 juta, tergantung pada jenis ujian yang dijokikan.

Diketahui, tahapan ujian Simak UI 2025 untuk program S1, D3, dan D4 telah dimulai sejak Sabtu (28/6/2025) dan berlanjut hingga hari ini. UI telah menjadwalkan pengumuman hasil seleksi paling lambat pada 11 Juli 2025.

UI menegaskan akan terus memantau proses seleksi dengan ketat guna menjaga integritas dan kredibilitas institusi serta memastikan bahwa hanya peserta yang lolos secara sah dan murni yang dapat diterima sebagai mahasiswa.

Comment