Netral.co.id, Makassar – Wali Kota Parepare, H.M Taufan Pawe ingin mensejahterakan masyarakatnya lewat industri cerobong asap di stadion Gelora B.J Habibie (GBH) Parepare.
Menurut, Taufan Pawe Uusaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat Parepare merosot usai liga satu berjalan tanpa penonton.
Tidak sedikit masyarakat mengeluh terutama para pedagang yang menggantungkan nasib dengan menjual di stadion GBH Parepare.
“Waduh sedih juga saya pak. visi misi saya ialah hadirkan Kota Parepare sebagai kota industri tampa cerobong asap. Ini industri tampa cerobong asap ini pak persepakbolaan, saya terbuka pak. Minimal 150 juta pak PAD saya dapatkan satu kali pertandingan bahkan pernah tembus 190 juta,” jelasnya.
Namun naas harapan tidak selaras dengan kenyataan, kerugian tidak terbendung. Usai Stadion Mattoanging rata dengan tanah, kini hobi persepakbolaan di alihkan ke Kota Parepare.
Pengalihan stadion semestinya UMKM masyarakat sekitar semakin meningkat sebab banyaknya penonton dari kedua belah pihak yang ikut andil menyaksikan laga timnya masing-masing.
“Tolong, saya ingin dukungan bagaimana agar supaya persepakbolaan di Parepare itu di liga putaran kedua ini di laksanakan dengan instrumen yang kita sepakati. Keinginan, kekhawatiran polri kita akomodir, kita ngerti. Olehnya itu pak jendral, maaf pak kapolres, mungkin kita softkan masalah ini, kalau ini masalah,” tegas Taufan Pawe.
Berbanding terbalik, pasalnya selama liga satu berjalan kerugian UMKM tidak terbendung, bahkan banyak yang datang mengeluh langsung di Rumah Jabatan Wali Kota Parepare.
Merespon keluhan rakyatnya, Wali Kota Parepare Taufan Pawe datangi Polda Sulsel untuk melakukan rapat terbuka mengenai masa depan industri tanpa cerobong asap serta UMKM Kota Parepare.
“Saya hargai pak, karena saya bangga dengan polisi ku pak. Saya bangga dengan polisi ku pak. Tapi saya mau di tolong pak, saya mau sejahterakan rakyatku. Saya mau hidupkan UMKM ku pak. Kemarin banyak yang mengeluh datang di rujab pak,” ujar Wali Kota Parepare dua periode itu, Jumat 20 Januari 2023.
“Dengan bahasa bugisnya, logatnya mereka sampaikan, Pak wali sudah saya beli bahanya untuk bikin bakso, basi semua gara-gara tidak ada penonton,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Taufan Pawe meminta sinergitas seluruh kalangan terutama pihak kepolisian Daerah Sulawesi Selatan untuk mengevaluasi keruwetan masalah persepakbolaan dan UMKM.
“Kita softkan, caranya adalah di lakukan evaluasi secara berkesinambungan untuk menjawab apakah liga satu putaran kedua di Parepare ini dengan kekurangan-kekuranganya di lanjutkan dengan catatan ataukah di lanjutkan dengan betul-betul tampa penonton, itu aja,” ungkapnya.
Taufan Pawe terang terangan mendukung dunia persepakbolaan di Kota Parepare, sebab hal itu sejalan dengan janji politiknya. Rupanya kepeduliannya terhadap rakyatnya lebih penting dari pada realisasi janji politiknya.
“Saya bijak pak jangan khawatir cuma saya juga harus mendengarkan keluhan warga saya. Katakan pak, saya sudah beli ini, beli itu basi Pak Wali tidak ada penonton yang datang,” tutupnya.
Comment