6 Poin Penting Ajakan Gubernur Andi Sudirman dan Forkopimda untuk Jaga Sulsel Kondusif

IMG 20250901

Makassar, Netral.co.id – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman menghadiri Deklarasi Damai yang digelar di Makodam XIV Hasanuddin, Minggu 31 Agustus 2025.

Agenda tersebut mempertemukan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel, pimpinan perguruan tinggi negeri maupun swasta, serta perwakilan organisasi masyarakat (Ormas) dan organisasi kepemudaan (OKP).

Deklarasi ini diinisiasi oleh Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyatno, dan turut dihadiri Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi, Wakil Ketua DPRD Sulsel Yasir Machmud.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono, Kajati Sulsel Agus Salim, Dankodaeral VI Makassar Laksda Andi Abdul Azis, Pangdiv 3 Kostrad Mayjen TNI Bangun Nawoko.

Pangkodau 2 Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, Kabinda Sulsel Brigjen TNI Andi Anshar, serta sejumlah rektor PTN/PTS se-Sulsel.

Dalam sambutannya, Gubernur Andi Sudirman menyampaikan apresiasi atas komitmen bersama semua elemen masyarakat untuk menjaga Sulsel tetap aman dan damai.

“Komitmen bersama Forkopimda, rektor, aktivis, OKP/Ormas, tokoh agama, ojol, dan tokoh masyarakat dalam deklarasi ini adalah langkah penting agar Sulsel tidak lagi mengalami kejadian yang menimbulkan korban jiwa. Mari kita jaga Sulsel bersama,” ujar Andi Sudirman.

Deklarasi damai ditandai dengan penandatanganan bersama unsur Forkopimda, pimpinan PTN/PTS, Ormas, dan OKP. Berikut enam poin maklumat yang disepakati:

  1. Meneguhkan persatuan menjaga Sulsel sebagai rumah bersama dengan mengedepankan nilai persaudaraan dan kebinekaan.
  2. Menolak kekerasan dan provokasi menolak tegas ujaran kebencian, hoaks, serta tindakan yang memecah belah masyarakat.
  3. Mengutamakan dialog dan musyawarah menghadapi perbedaan pandangan dengan komunikasi terbuka sesuai semangat demokrasi.
  4. Bersinergi menjaga kondusifitas Forkopimda bersama tokoh agama, masyarakat, aktivis, dan kampus berkomitmen menjaga keamanan dan harmoni sosial.
  5. Menjaga netralitas dan kebersamaan menempatkan kepentingan masyarakat di atas segalanya dalam dinamika sosial dan politik.
  6. Meneguhkan peran pemuda dan akademisi memberi ruang bagi pemuda, mahasiswa, dan akademisi menyuarakan gagasan solutif, kritis, dan konstruktif.

Andi Sudirman menegaskan, deklarasi ini menjadi momentum memperkuat harmoni serta mencegah potensi konflik sosial di Sulawesi Selatan.

“Mari kita kawal Sulsel tetap damai, karena kedamaian adalah modal utama untuk pembangunan daerah dan masa depan generasi kita,” katanya.

Comment