10 Janji Politik Jokowi yang Menuai Sorotan Publik: Realisasi dan Tantangan

Selama dua periode pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengusung berbagai janji politik dan program ambisius.

Presiden Indonesia ke-7 Ir. H. Jokowi (foto: dok)

Jakarta, Netral.co.id – Selama dua periode pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengusung berbagai janji politik dan program ambisius.

Beberapa berhasil diwujudkan, namun tak sedikit pula yang masih menuai kritik tajam dari publik dan pengamat.

Berikut adalah sepuluh isu yang kerap disorot masyarakat dan media sebagai indikator janji yang dipertanyakan realisasinya:

  1. Janji Tidak Impor Pangan

Pemerintah beberapa kali melakukan impor beras, garam, gula, dan kedelai, yang dinilai bertentangan dengan target swasembada.

  1. 10 Juta Lapangan Kerja

Meski berbagai program padat karya digulirkan, target tersebut belum sepenuhnya tercapai di tengah dampak pandemi dan gelombang PHK.

  1. Tidak Bagi-Bagi Jabatan

Praktek bagi-bagi kekuasaan tetap terjadi, terlihat dari komposisi kabinet yang merangkul banyak partai politik.

  1. Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Target tersebut belum tercapai, bahkan ekonomi sempat terkontraksi saat pandemi.

  1. Penguatan KPK

Revisi UU KPK yang melemahkan independensi lembaga ini mendapat kritik luas.

  1. Stop Utang Luar Negeri

Realitanya, utang pemerintah terus bertambah untuk mendanai pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi.

  1. Buka Bank Tani dan Cetak Lahan 3 Juta Hektar

Program ini tidak terdengar progresnya dalam beberapa tahun terakhir.

  1. Mobil Nasional (Esemka)

Meski sempat digadang sebagai kebanggaan lokal, mobil Esemka belum terlihat nyata bersaing di pasar otomotif nasional.

  1. Harga Listrik Murah dan Tidak Naik BBM

Penyesuaian tarif listrik dan kenaikan harga BBM beberapa kali terjadi di masa pemerintahannya.

  1. Pertumbuhan Ekonomi Meroket Pasca IKN

Pemindahan Ibu Kota Negara belum menunjukkan dampak langsung terhadap ekonomi daerah maupun nasional.

Comment