Bupati MYL-PT Semen Tonasa Teken MoU Depan Gubernur Sulsel

Netral.co.id

Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL) teken memorandum of understanding (MoU) terkait pengelolaan sampah pemrosesan akhir dengan PT. Semen Tonasa di hadapan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Kamis 10 November 2022. Dok Humas Pemkab Pangkep.

Netral.co.id, Pangkep – Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL) teken memorandum of understanding (MoU) terkait pengelolaan sampah pemrosesan akhir dengan PT. Semen Tonasa di hadapan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Kamis 10 November 2022.

Andi Sudirman mengaku, kerjasama tersebut diharapakan saling mengisi antara kedua belah pihak. Pemkab Pangkep sebagai memproduksi sampah, sementara PT Semen Tonasa yang akan membangun infrastruktur.

“PT Semen Tonasa akan membangun connecting infrastructurnya sektor hilir dan juga melaksanakan Detail Engineering Design (DED) nya, kemudian akan dihibahkan kepada Pemkab Pangkep. Kami, sharing pendanaan. Pemprov bantu apa? Bantu keuangan untuk Pangkep, intinya kita berkolaborasi dan saling menguntungkan,” ungkap Andi Sudirman.

Sementara itu, Direktur Utama PT Semen Tonasa, Mufti Arimurti menjelaskan, kerjasama dengan Pemkab Pangkep khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pangkep untuk pemenuhan bahan baku energi alternatif.

Hal itu dilakukan untuk mendukung penerapan perusahaan berwawasan lingkungan atau mendukung terwujudnya green industry di perusahaan semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini.

Mufti Murti menilai , sampah rumah tangga di wilayah Kabupaten Pangkep secara keseluruhan akan dikonversi menjadi bahan bakar alternatif. Bahkan, pihaknya masih membutuhkan tambah kuota sampah secara umum dari wilayah Provinsi Sulsel.

“Kebutuhan bahan baku sampah untuk industri kita disini dibutuhkan sekitar 110 ton per hari itu diperoleh dari sampah rumah tangga. Kedepan kita upayakan untuk menambah kapasitas menjadi 200 ton yang akan dikonversi,” paparnya.

Ditempat yang sama, GM Komunikasi dan Hukum PT Semen Tonasa, Andi Muh Said Chalik menambahkan, kegiatan pemanfaatan pengolahan sampah terpadu ini juga melibatkan penggiat lingkungan.

Untuk itu pihaknya akan melibatkan langsung penggiat lingkungan, untuk memaksimalkan pengolahan sampah ini menjadi bahan bakar.

“Terlibatnya langsung aktivis lingkungan dalam upaya ini, sebagai upaya perusahaan dalam menerapkan industri yang berbasis wwawasan lingkungan,” paparnya.

Bupati MYL berharap kerjasama ini segera terealisasi sehingga menjadi solusi terhadap penangan sampah di TPA yang menjadi masalah di sebagian besar daerah.

“Hadirnya RDF ini juga kita harapkan, ada sumber baru PAD serta dapat membantu perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Kadis Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pangkep, Thamri Taba berharap kehadiran kerjasama tersebut diyakini akan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pangkep sendiri.

“Kita berharap dengan hadirnya RDF ini dapat menjadi solusi terhadap sampah, yang selama ini dianggap masalah, dan bahkan lebih daripada itu, sampah kemudiam dapat menjadi salah satu sumber PAD,” tutupnya.

Comment