Adu Kekuatan Dua Figur Pecah Kongsi, Awas Kuda Hitam?

Netral.co.id

Alumni Jurnalistik UIN Alauddin Makassar, M Srahlin Rifaid. Dok Netral.co.id

Makassar, – Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024 diprediksi bakal ketat, sengit dan panas.

Pertarungan ini bakal menjadi adu kekuatan para figur yang muncul saat ini. Deretan nama yang mencuat, diantaranya Sitti Rohmi Djalilah, Musyafirin, Zulkieflimansyah, Suhaili, Lalu Muhammad Iqbal, Indah Dhamayanti Putri Sukiman Azmy, Gita Ariadi

Kendati demikian, pada kontestasi Pilgub NTB sangat dinanti-nantikan adalah pertarungan sengit dua figur yang memilih pecah jelang pemilihan berlangsung.

Pemecahan dua pasangan yang meraih suara terbanyak pada pilkada 2018 lalu, setelah pertengahan Mei 2024 Sotti Rohmi Djalilah secara mengejutkan menyatakan diri akan bertarung pada Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Barat.

Sikap itu tentu mengejutkan banyak pihak, terutama Zulkieflimansyah yang tak lain adalah pasangannya saat pemilihan kepala daerah 2018-2023.

Para partai pengusung yang mengantarkan dua figur ke kursi kepala daerah NTB tentu kaget dengan sebuah keputusan yang diambil oleh kakak kandung eks gubernur NTB 2008-2018 tersebut.

Modal pengalaman menjadi wakil Gubernur NTB selama 5 tahun serta menjabat sebagai ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur tentu menjadi mesin pendorong perempuan kelahiran 29 November 1968 mengambil sikap tegas lurus.

Mesin lain yang menopang Rohmi ingin bertarung pada kontestasi pilkada serentak itu, tak lain atas trah atau pengaruh keluarganya di NTB. Keluarga Rohmi memiliki pengaruh besar terutama di Pulau Lombok.

Kakeknya adalah seorang ulama karismatis dari Pulau Lombok, NTB dan merupakan pendiri Nahdlatul Wathan, organisasi massa Islām terbesar di provinsi tersebut.

Di pulau Lombok, Tuan Guru merupakan gelar bagi para pemimpin agama yang bertugas untuk membina, membimbing dan mengayomi umat Islām dalam hal-hal keagamaan dan sosial kemasyarakatan, yang di Jawa identik dengan Kyai.

Selain itu, Rohmi Djalilah merupakan kakak kandung dari TGB Muhammad Zainul Majdi (tuan guru bajang) yang tak lain adalah mantan Gubernur NTB dua periode.

Pengaruh besar tuan guru bajang merupakan motivasi besar bagi Rohmi untuk bertarung dalam perebutan kursi nomor satu di NTB.

Dalam beberapa kesempatan, Rohmi sempat membeberkan bahwa ia hadir untuk mewakili kaum perempuan dalam memajukan suatu daerah yang lebih baik.

Berbagai modal penting itu, membuat Rohmi Djalilah memilih berpisah dengan Zulkieflimansyah yang notabene digadang-gadang bakal kembali bertarung dalam kontestasi pilkada nantinya.

Namun Rohmi dinilai selangkah lebih maju karena sudah memilih pasangan yang akan menjadi mesin pendorong untuk memenangkan pertandingan bergengsi ini.

Sosok Bupati Sumbawa Barat dua periode Musyafirin menjadi pilihan yang tepat bagi Rohmi untuk mendayung perahu menuju Pilkada serentak nanti.

Memilih pasangan untuk bertarung dalam kontestasi politik ini, Rohmi dan Firin pun disambut positif oleh masyarakat NTB. Elektabilitas dia pun menunjukkan tren yang cenderung naik jelang Pilgub berlangsung.

Rohmi perlahan-lahan juga mulai menyalip elektabilitas Zulkieflimansyah. Meski demikian sang pendekar perempuan ini tak ingin lengah dan akan terus- menerus melakukan pendekatan ke akar rumput.

Pilkada NTB Diprediksi Bakal Ketat, Sengit dan Panas:

Tampaknya Pilgub NTB 2024 bakal berlangsung ketat, sengit dan panas. Ya wajar aja, sebab pada pertandingan kali ini sungguh banyak figur yang diprediksi bakal maju.

Beberapa tokoh/figur yang muncul, diantaranya Rohmi-Firin, Zul-Suhaili, Iqbal-Dinda, dan Gita-Sukiman. Deretan nama itu mencuat ke permukaan dalam beberapa pekan terakhir ini.

Para penggiat atau pengamat politik menyambut gembira karena kontestasi politik NTB memiliki daya tarik yang sangat besar.

Pada dasarnya para kandidat atau calon ini memiliki itikad baik untuk memajukan NTB ke arah yang lebih baik.

Kendati demikian, nama Zulkieflimansyah tentu menarik menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Zul adalah petahana yang akan kembali bertarung untuk mendapat kemenangan.

Modalnya pun sudah jelas, dia memiliki pengalaman selama lima tahun memimpin NTB. Berbagai terobosan yang ia sudah bangun untuk membawa NTB jauh lebih baik.

Walau begitu, nama lain juga bukan berarti tak memiliki trah atau pengaruh besar. Para figur ini patut diwaspadai karena mereka juga memiliki modal besar serta memiliki keinginan besar dalam memajukan NTB.

Zulkieflimansyah vs Rohmi

Jika ditelusuri lebih jauh, sejatinya pertarungan atau pertandingan Pilgub NTB yakni adu kekuatan antara petahana gubernur dan wakil gubernur Zulkieflimansyah versus Sitti Rohmi Djalilah.

Kedua figur ini akan saling adu kecerdasan, kejeniusan, kekuatan hingga kedudukan untuk memenangkan pertandingan.

Pantas-pantas aja jika kalimat itu dilontarkan, sebab kedua politisi ini merupakan pasangan yang meraih kemenangan pada Pilgub NTB 2018 lalu setelah mengantongi suara sebanyak 811.945 atau sekitar 31,80 persen.

M Srahlin Rifaid
Alumni Jurnalistik UIN Alauddin Makassar

Comment